TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ABAD 21
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam bekerja, bersosialisasi, bermain
maupun belajar. Memasuki abad 21 kemajuan teknologi tersebut telah memasuki
berbagai sendi kehidupan, tidak terkecuali dibidang pendidikan. Guru dan siswa,
dosen dan mahasiswa, pendidik dan peserta didik dituntut memiliki kemampuan
belajar mengajar di abad 21 ini. Sejumlah tantangan dan peluang harus dihadapi
siswa dan guru agar dapat bertahan dalam abad pengetahuan di era informasi ini.
Karakteristik abad 21 ditandai dengan semakin bertautnya dunia
ilmu pengetahuan, sehingga sinergi diantaranya menjadi semakin cepat. Dalam
konteks pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan,
telah terbukti dengan semakin menyempit dan meleburnya faktor “ruang dan waktu”
yang selama ini menjadi aspek penentu kecepatan dan keberhasilan ilmu
pengetahuan oleh umat manusia (BSNP, 2010). Abad 21 juga ditandai dengan
banyaknya (1) informasi yang tersedia dimana saja dan dapat diakses kapan saja;
(2) komputasi yang semakin cepat; (3) otomasi yang menggantikan
pekerjaan-pekerjaan rutin; dan (4) komunikasi yang dapat dilakukan dari mana
saja dan kemana saja (Litbang Kemdikbud, 2013).
Pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita
bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan
kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global,
melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang
berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk
mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP, 2010).
MERAWAT POFESI GURU DENGAN IGI
Guru adalah garda
terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tuntutan meningkatkan kompetensi
sesuai dengan amanat UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan dosen salah satunya
adalah kompetensi profesional menjadi harga mutlak bagi kita "guru". Amanat undang-undang guru dan
dosen pasal 41 menyatakan setiap guru wajib bergabung pada organisasi profesi,
untuk meningkatkan karir dan mutu guru. Setiap tanaman yang akan dirawat,
dimungkinkan menggunakan perawatan dengan cara atau pupuk apapun, tidak saja
hanya pada merek tertentu. Demikian juga organisasi profesi guru. Sayangnya ruh
undang-undang ini tidak tersosialisasi dengan baik sehingga yang terjadi di
lapangan, hanya didominasi oleh organisasi dengan merek tertentu. Demikian juga
terjadi pada tanaman, yang kadang sulit menentukan pilihan pupuk perawatan,
karna yang tersedia hanya ada dengan merek tertentu. Padahal Pemerintah pusat
telah melegalkan beberapa organisasi profesi yang pantas mendampingi profesi
guru dalam meningkatkan mutu dan profesinya.
Setidaknya
ada 6 organisasi profesi yang terakhir diakui bahkan sempat diundang pemerintah
dalam hal ini kemendiknas dalam berbagai kegiatan untuk membahas upaya
peningkatan mutu, di antaranya , PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia),
PERGUNU(Persatuan Guru Nahdatul Ulama), PGSI (Persatuan Guru Seluruh
Indonesia), FGSI (Federasi Serikat Guru Seluruh Indonesia), Federasi Guru
Independen Indonesia (FGII). Dari sekian banyak organisasi guru hanya PGRI dan IGI lah yang
kini memiliki kepengurusan pusat hingga daerah, karna organisasi profesi guru
lainnya tidak membuka perwakilannya di seluruh daerah dan haya berkonsentrasi
penuh pada kantong kantong pendidikan di wilayah popinsi tertentu.
Ikatan
guru Indonesia lahir dimotori oleh beberapa guru yang berkonsen
pada peningkatan kualitas, inisiasi awal IGI bermula ketika
dibentuknya klub Guru yang berkonsen pada peningkatan kualitas guru melalui
pelatihan dan pendampingan guru. Setelah disahkan oleh pemerintah melalui SK
Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009, tertanggal 26 November 2009. IGI,diharapkan menjadi wadah para guru agar bisa mengubah dirinya sendiri
tanpa harus bergantung pada pihak lain dan sekaligus bersiap menjadi lokomotif
penggerak perubahan bagi bangsa. Dengan motto "Sharing and Growing
Together", Ikatan Guru Indonesia akan menjadi komunitas yang tepat bagi
para guru dan siapa saja yang tertarik dan peduli pada pentingnya memajukan
dunia pendidikan dan keguruan. Perwakilan IGI kini hadir di 34
propinsi di Indonesia, bukan saja di ibu kota propinsi tapi semangat guru IGI telah
hadir di berbagai kabupaten kota hingga pelosok desa. Termasuk sebagian besar
wilayah Indonesia Timur.
SAGUSABLOG
SAGUSABLOG (Satu Guru Satu
Blog) merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia,yang
dimotori oleh mr mung. Kegiatan yang di selengarakan secara online melalui
aplikasi telegram. Dengan moto sharing and growing together Peserta workshop
bisa memanfaatkan sarana chating di group dengan mentor dan peserta lain untuk
diskusi, saling membantu, menyampaikan permasalahan ketika mempraktekan modul/
video panduan yang ada. Suatu gerakan inovasi baru dunia pendidikan.
MATERI
KELAS SAGUSABLOG
- Membuat blog guru dengan engine blogger
- Mendesain template blog guru dengan template bawaan blogger
- Mengganti template blog guru dengan template dari pihak ke 3
- Mendesain header blog guru
- Mengelola Blog guru
- posting laman, artikel, teks, gambar dan vidio
- membuat kategori artikel
- membuat menu blog guru
- membuat link dalam tulisan
- membuat link download dari google drive
- Membuat soal online di google drive
- SEO (Search Engine Optimization) (Tingkat Lanjut
- Monetize Blog (Tingkat Lanjut)
- Custom Domain (Tingkat Lanjut)
Sampai
dengan tulisan ini saya buat, saya masih belajar membuat blog pembelajaran ini,
kepada mr mung dan para mentor yang telah membimbing saya semoga amalan bapak
selalu dalam lindungan Allah SWT, amin.
Masohi,
23 Oktober 2016
Salam hangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih
TELAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.